Setelah Mati Manusia Akan Dihadapkan Di Alam

Oleh ACHMAD SYALABY ICHSAN

Kematian menjadi sebuah pengalaman yang amat jarang bisa diceritakan. Saat nyawa manusia dicabut malaikat maut, sulit bagi dia untuk kembali. Namun, tidak bagi Azlina. Pengalaman perempuan asal Bengkalis, Riau, pada 2006 ini menjadi kesaksian betapa kematian menjadi hikmah bagi kita yang masih hidup. Di dalam kesaksiannya pada sebuah acara televisi swasta...

“Setiap yang bernyawa pasti akan mati.” Itulah firman Allah di dalam Q.S. Al-Ambiyaa : 35.Ketika berbicara tentang kematian, maka sudahkah mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian? Setelah kematian, apakah aka nada perjalanan lain yang akan dialami? Kajian Islam Pekanan kali ini mengangkat judul Perjalanan Setelah Mati yang dibahas bersama Ustadz Baihaqi. KIP telah dilaksanakan dengan lancar pada hari Kamis, 2 November 2017 di Ruang Kuliah V Fakultas Biologi UGM. KIP dimulai pada pukul 16.00 sampai dengan 17.30 yang diikuti oleh mahasiswa biologi angkatan 2017.

Ustadz Baihaqi membuka kajian dengan sebuah petanyanyaan,

“Mengapa ada kematian dan perjalanan setelah kematian?”. Ustadz Baihaqi menjelaskan bahwa kematian itu pasti terjadi. Kematian merupakan salah satu cara untuk menunjukkan mengenai aturan Allah yang telah ditetapkan. Hal ini telah Allah tunjukkan kepada Raja Fir’aun. Raja Fir’aun adalah salah satu contoh orang yang sombong dan berani menantang Allah. Dia menyatakan bahwa dirinya tidak akan mati, bahkan mengaku dirinya adalah Tuhan. Maka Allah timpakan azab kepada Fir’aun dan memberikan hadiah padanya berupa kematian. Dengan izin Allah, jasadnya masih utuh hingga saat ini untuk menjadi pelajaran bagi orang-orang yang berpikir. Dengan kisah inilah, Allah menunjukkan bahwa Dialah Sang Mahapengatur dan Mahapenguasa untuk seluruh jagad semesta. Apabila telah datang ajal seseorang, maka ia tidak akan bisa menunda atau mempercepat kematian tersebut. Allah telah berfirman dalam Q.S. Al-A’raf : 34  yang berbunyi

“ Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.”

Dalam membahas kematian, jika tidak memahami bahwa kematian adalah ketetapan dari Allah, maka hanya akan didengarkan dan dilupakan begitu saja. Maka penting bagi setiap umat islam untuk memperkuat akidah sehingga perihal kematian adalah suatu ketentuan Allah yang wajib diimani. Selain itu, apabila tidak atau belum memahami bahwa kematian adalah hak Allah, maka akan sulit untuk menerima bahwa ada perjalanan setelah kematian karena belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Kematian adalah sesuatu yang tidak dapat dikendalikan oleh siapapun. Sama seperti terjadinya siang dan malam yang tidak seorang pun mampu mengendalikannya. Meskipun tubuh manusia telah diamanahkan untuk menusia itu sendiri, akan tetapi seluruh tubuhnya, terutama jantung yang berdetak didalam tubuh mereka adalah milik Allah. Ketika jantung diminta Allah untuk berhenti berdetak, maka akan berhenti berdetak. Manusia harus mengalami kematian untuk memenuhi aturan Allah.

Ketika telah mengalami kematian, maka manusia akan mengalami perjalanan untuk menuju tempat yang abadi. Ketika manusia meninggal sebelum hari kiamat, maka ia akan berada di alam kubur atau alam barzakh. Alam barzakh atau yaumul barzakh adalah waktu ketika manusia meninggal hingga dibangkitkan pada saat hari kiamat. Orang-orang yang berada di waktu penantian, orang-orang dholim akan memohon kepada Allah untuk dihidupkan kembali untuk melakukan kebaikan. Allah berfirman dan Q.S. Al-Mu’minun : 99-100 yang artinya

“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang diantara mereka, dia berkata ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebaikan yang telah aku tinggalkan’. Sekali-kali tidak! Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.”

Ketika sampai di akhir kehidupan yaitu kiamat, maka semua manusia akan dibangkitkan dan dikumpulkan di yaumul mahsyar. Di yaumul mahsyar maka manusia akan dikumpulkan berdasarkan golongannya, yang bertakwa akan dikumpulkan bersama orang yang bertakwa dan orang-orang yang dholim akan dikumpulkan bersama golongan mereka. Pada saat itu, matahari akan didekatkan sehingga bercucuran keringatnya. Beberapa golongan akan tenggelam karena keringatnya. Seberapa tinggi keringat itu menenggelamkannya bergantung pada dosa-dosa yang dipikulnya. Selanjutnya semua akan memasuki yaumul hisab manusia akan dihitung semua amal baik dan buruk yang telah dilakukan selama ia hidup di dunia. Selanjutnya amalan-amalan yang telah dihitung, ditimbang kadarnya pada yaumul mizan. Ketika timbangan kebaikan yang lebih berat, maka ia akan masuk surge dan apabila timbangan keburukannya lebih banyak, maka ia akan masuk neraka. Terkahir, semua manusia akan melewati jembatan shirat yang berada persis di atas mulut neraka. Saat itu, berbahagialah orang yang selalu mengerjakan kebaikan dan menyesallah orang-orang yang mengerjakan kedholiman.

Ketika tiba saatnya manusia dikembalikan, terdapat tujuh golongan yang akan dinaungi di akhirat nanti. Ketujuh golongan tersebut yang pertama adalah pemimpin yang adil. Pemimpin merupakan amanah terbesar dan terberat bagi manusia, maka ketika pemimpin itu berlaku adil, Allah akan menolongnya di hari kemudian. Kedua adalah pemuda yang tumbuh dan di masa mudanya untuk beribadah. Poin kedua ini yang lebih ditekankan oleh Ustadz Baihaqi sebagai pengingat peserta kajian yang masih menjalani masa mudanya. Pemuda yang dinaungi adalah pemuda yang setiap kali ia tumbuh, ia sedang beribadah kepada Allah. Ibadah bukan hanya sholat, puasa, zakat, dan naik haji. Akan tetapi ibadah merupakan satu kata yang mewakili semua hal yang dicintai Allah dan diridhoi Allah baik perkataan maupun perbuatan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Ibadah bukanlah sesuatu yang terbatas ruang dan waktu. Banyak orang yang salah mengartikan hal tersebut. Ketika di masjid, orang-orang cenderung melakukan hal yang baik, menjaga sikap dan perkataannya karena masjid adalah tempat untuk beribadah. Namun, ketika keluar dari masjid banyak orang yang dengan santainya melakukan perbuatan dosa padahal, beribadah bukan hanya sebatas di masjid saja. Apakah semua yang dilakukan manusia akan luput dari pengawasan-Nya? Tidak sama sekali. Ketiga adalah orang-orang yang hatinya bergantung ke masjid. Keempat adalah orang-orang yang bertemu dan berpisah karena Allah. Dalam hal ini terdapat hadist yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Huraira r.a. yang artinya

“Ya Allah, anugerahi aku akan cinta-Mu dan cinta orang yang cintanya bermanfaat bagiku di sisi-Mu. Ya Allah segala yang Engkau karuniakan kepadaku yang aku cintai, jadikanlah ia sebagai kekuatanku dalam segala hal yang Engkau cintai. Ya Allah segala yang Engkau jauhkan dariku yang aku cintai, jadikanlah ia kehilanganku, untuk segala yang Engkau cintai.”

Kelima adalah seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita cantik, lalu ia berkata “ Aku benar-benar takut kepada Allah.” Keenam adalah orang-orang yang selalu bersodaqah namun tidak ada yang tahu dan yang terakhir adalah orang-orang senantiasa mengingat Allah dalam keadaan sepi dan meneteskan air matanya.

Perjalanan setelah kematian adalah sebuah perjalanan yang sangat panjang dan sangat melelahkan. Oleh karena itu, harus ada kesungguhan untuk menjadi muslim seutuhnya agar mendapat naugan Allah di hari akhir nanti. Ustadz Baihaqi berpesan untuk tidak membatasi ibadah sesuai dengan keinginan atau nafsu pribadi karena semuanya sudah diatur oleh Allah. Maka harus mengerjakan semua yang telah Allah perintahkan dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya. Di akhir kajian, Ustadz Baihaqi berkata “Janganlah menghabiskan waktu muda dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Oleh karena itu, jadilah pemuda muslim yang sesungguhnya untuk mendapatkan keselamatan yang hakiki.”

Wallahu’alambissawaf.

Spesies baru anakonda raksasa mati di hutan hujan Amazon baru-baru ini. Padahal, spesies baru ini baru saja diumumkan pada publik beberapa minggu lalu.

Pada Februari 2024, peneliti menemukan anakonda hijau punya dua spesies berbeda. Keduanya dinamai ular anakonda hijau utara dan anakonda hijau selatan, melansir IFL Science.

Ular anakonda hijau adalah jenis ular boa yang ditemukan di kawasan Amerika Selatan. Jenis ular terpanjang di dunia ini hidup di perairan air tawar dan sungai-sungai kawasan tropis Amerika Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Professor Freek Vonk dari Vrije Universiteit Amsterdam semula memperkirakan sebab kematian anakonda bernama 'Ana Julia' ini akibat ditembak mati. Namun, salah satu peneliti penemu spesies baru anakonda hijau ini kemudian meralat perkiraannya.

Vonk menyatakan pihak berwenang Brasil belum menemukan bukti tembakan pada anakonda hijau tersebut. Penyebab kematiannya masih diinvestigasi untuk melihat kemungkinan tersebut atau mati karena sebab alami.

Para peneliti di antaranya terinspirasi menelusuri keberadaan anakonda Amazon setelah mendengar pengakuan sejumlah orang asli Waorani. Mereka mengabarkan ada anakonda yang panjangnya lebih dari 7,5 meter dan berat lebih dari 500 kg.

Berdasarkan catatan Guiness World Records, rekor ular terpanjang dipegang ular piton batik 'Medusa'. Panjang Medusa mencapai 7,67 meter.

Ular anakonda hijau raksasa 'Ana Julia' sendiri mencapai panjang 7 meter. Vonk merupakan peneliti yang berkesempatan berenang bersama anakonda ini di dalam sungai Amazon selama lebih dari 1 jam sebelum ular tersebut ditemukan mati.

Berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Diversity, spesies anakonda baru ini memiliki perbedaan DNA 5,5 persen dari anakonda hijau selatan.

"Perbedaan ini cukup signifikan. Sebagai perbandingan, manusia hanya berbeda 2 persen dari simpanse," kata Professor Bryan Fry, salah satu peneliti dari University of Queensland.

Bangkai beruang yang diduga sering meneror manusia ditemukan bersama jasad manusia yang kemungkinan merupakan korban terakhirnya.Beruang ini diduga kuat terkait dengan serangkaian serangan lain di wilayah tersebut, mengikuti tren peningkatan serangan beruang di Jepang pada tahun ini.

Pada 2 November, polisi menemukan sisa manusia di Gunung Daisengen di pulau Hokkaido. Analisis DNA mengungkap jenazah itu seorang mahasiswa berusia 22 tahun, Kanato Yanaike, yang hilang saat mendaki pada 29 Oktober. Bangkai beruang coklat (Ursus arctos) ditemukan dekat jasadnya.

Hasil postmortem jenazah Yaniake mengungkapkan penyebab kematiannya adalah syok akibat pendarahan hebat. Ini menunjukkan bahwa beruang tersebut kemungkinan besar membunuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip detikINET dari Live Science, masih belum jelas apa yang membunuh beruang tersebut. Ilmuwan dari Organisasi Penelitian Hokkaido akan menyelidiki isi perutnya untuk mencoba menentukan penyebabnya.

Jasad tersebut terletak di dekat lokasi di mana tiga pria lainnya diserang beruang coklat pada 31 Oktober. Dua di antara pria terluka parah, namun pria ketiga berhasil melawan beruang tersebut dengan pisau dan mengusirnya. Polisi setempat sedang menyelidiki kemungkinan beruang itu bertanggung jawab atas semua serangan tersebut.

Jepang saat ini mengalami tahun terburuk akibat serangan beruang dalam lebih dari seabad. Sejak April, ketika serangan pertama dilaporkan, setidaknya 158 orang terluka dan dua kematian dikonfirmasi, tak termasuk serangan terbaru di Hokkaido. Sebelum tahun ini, tidak ada korban jiwa akibat serangan beruang di sana selama lebih dari satu dekade.

Para ahli percaya peningkatan serangan ini disebabkan penurunan jumlah biji pohon ek dan makanan lain. Ini sangat berbeda dengan tahun lalu, ketika jumlah makanan beruang meroket dan menghasilkan lebih banyak anak beruang berukuran besar. Kombinasi dari jumlah beruang muda yang lebih besar dan berkurangnya ketersediaan makanan kemungkinan besar memperburuk situasi.

Jepang juga mengalami peningkatan populasi beruang berkat upaya konservasi untuk menghidupkan kembali populasi beruang yang sebelumnya menyusut. Di Hokkaido, jumlah beruang coklat mencapai sekitar 11.700 ekor, lebih dari dua kali lipat jumlahnya dibandingkan tahun 1990.

Artikel ini telah tayang di detikInet dengan judul Beruang Penebar Teror Mati Bersama Korban Manusia Terakhirnya

Seekor beruang yang diduga sering meneror manusia, ditemukan tewas bersama seorang manusia yang kemungkinan adalah korban terakhirnya. Beruang ini diduga kuat terkait dengan serangkaian serangan lain di wilayah tersebut, mengikuti tren peningkatan serangan beruang di Jepang pada tahun ini.

Pada 2 November, polisi menemukan sisa manusia di Gunung Daisengen di pulau Hokkaido. Analisis DNA mengungkap jenazah itu seorang mahasiswa berusia 22 tahun, Kanato Yanaike, yang hilang saat mendaki pada 29 Oktober. Bangkai beruang coklat (Ursus arctos) ditemukan dekat jasadnya.

Hasil postmortem jenazah Yaniake mengungkapkan penyebab kematiannya adalah syok akibat pendarahan hebat. Ini menunjukkan bahwa beruang tersebut kemungkinan besar membunuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip detikINET dari Live Science, masih belum jelas apa yang membunuh beruang tersebut. Ilmuwan dari Organisasi Penelitian Hokkaido akan menyelidiki isi perutnya untuk mencoba menentukan penyebabnya.

Jasad tersebut terletak di dekat lokasi di mana tiga pria lainnya diserang beruang coklat pada 31 Oktober. Dua di antara pria terluka parah, namun pria ketiga berhasil melawan beruang tersebut dengan pisau dan mengusirnya. Polisi setempat sedang menyelidiki kemungkinan beruang itu bertanggung jawab atas semua serangan tersebut.

Jepang saat ini mengalami tahun terburuk akibat serangan beruang dalam lebih dari seabad. Sejak April, ketika serangan pertama dilaporkan, setidaknya 158 orang terluka dan dua kematian dikonfirmasi, tak termasuk serangan terbaru di Hokkaido. Sebelum tahun ini, tidak ada korban jiwa akibat serangan beruang di sana selama lebih dari satu dekade.

Para ahli percaya peningkatan serangan ini disebabkan penurunan jumlah biji pohon ek dan makanan lain. Ini sangat berbeda dengan tahun lalu, ketika jumlah makanan beruang meroket dan menghasilkan lebih banyak anak beruang berukuran besar. Kombinasi dari jumlah beruang muda yang lebih besar dan berkurangnya ketersediaan makanan kemungkinan besar memperburuk situasi.

Jepang juga mengalami peningkatan populasi beruang berkat upaya konservasi untuk menghidupkan kembali populasi beruang yang sebelumnya menyusut. Di Hokkaido, jumlah beruang coklat mencapai sekitar 11.700 ekor, lebih dari dua kali lipat jumlahnya dibandingkan tahun 1990.

NTB Scanpix/AFP/Gustav Busch

Beruang kutub tergeletak tak bernyawa setelah ditembak petugas kapal pesiar.

Nationalgeographic.co.id - Seekor beruang kutub ditembak mati setelah menyerang pekerja kapal pesiar di Kepulauan Svalbard, Norwegia, di Samudra Arktika.

Pria yang tidak diketahui namanya tersebut mengalami luka di kepala setelah diserang beruang. Saat itu, ia sedang menemani ekspedisi turis dari kapal pesiar MS Bremen of Hapag-Lloyd.

“Beruang kutub kemudian dibunuh oleh staf lain yang berada di kapal,” kata Ole Jakob Malmo, komisaris polisi, kepada AFP.

Baca juga: Gempa 6,4 SR Guncang Lombok, Lebih dari 60 Gempa Susulan Terjadi

Pihak kapal pesiar mengatakan bahwa tindakan mereka merupakan ‘pertahanan diri’.

“Kami benar-benar menyesali insiden ini,” ujar Moritz Krause, juru bicara Hapag-Lloyd.

Petugas yang terluka diterbangkan dengan helikopter menuju ibu kota Longyearbyen, lalu ke Tromso, pada sore harinya. Pihak rumah sakit mengatakan, keadaan pria berusia 40-an tersebut dalam kondisi stabil.

Kapal persiar Hapag-Lloyd menyatakan, mereka telah memiliki izin dari pemerintah setempat untuk berlabuh.

“Memang hanya ada beberapa tempat di kepulauan tersebut yang bisa didatangi kapal. Biasanya, ketika hewan mendekat, kami langsung berhenti berlabuh,” papar Krause.

Ia menambahkan, perusahaan telah mewajibkan staf untuk memeriksa area tersebut sebelum berlabuh. Ini dilakukan untuk mencegah serangan beruang kutub.

Baca juga: Cacing Gelang Hidup Kembali Setelah Membeku Selama 40 Ribu Tahun

Beruang kutub sendiri telah dilindungi di Norwegia sejak 1973. Menurut sensus 2015, jumlahnya di Svalbard mencapai  seribu.

Dalam 40 tahun terakhir, ada lima serangan beruang yang fatal yang tercatat di Svalbard.

Paling baru terjadi pada 2011 lalu, ketika seekor beruang menyerang 14 orang yang sedang berlibur di sana. Remaja Inggris berusia 17 tahun meninggal, dan empat lainnya mengalami luka-luka.

Varuna, Dewa Langit dan Lautan yang 'Ambigu' dalam Tradisi Hindu Kuno

NTB Scanpix/AFP/Gustav Busch

Beruang kutub tergeletak tak bernyawa setelah ditembak petugas kapal pesiar.

Nationalgeographic.co.id - Seekor beruang kutub ditembak mati setelah menyerang pekerja kapal pesiar di Kepulauan Svalbard, Norwegia, di Samudra Arktika.

Pria yang tidak diketahui namanya tersebut mengalami luka di kepala setelah diserang beruang. Saat itu, ia sedang menemani ekspedisi turis dari kapal pesiar MS Bremen of Hapag-Lloyd.

“Beruang kutub kemudian dibunuh oleh staf lain yang berada di kapal,” kata Ole Jakob Malmo, komisaris polisi, kepada AFP.

Baca juga: Gempa 6,4 SR Guncang Lombok, Lebih dari 60 Gempa Susulan Terjadi

Pihak kapal pesiar mengatakan bahwa tindakan mereka merupakan ‘pertahanan diri’.

“Kami benar-benar menyesali insiden ini,” ujar Moritz Krause, juru bicara Hapag-Lloyd.

Petugas yang terluka diterbangkan dengan helikopter menuju ibu kota Longyearbyen, lalu ke Tromso, pada sore harinya. Pihak rumah sakit mengatakan, keadaan pria berusia 40-an tersebut dalam kondisi stabil.

Kapal persiar Hapag-Lloyd menyatakan, mereka telah memiliki izin dari pemerintah setempat untuk berlabuh.

“Memang hanya ada beberapa tempat di kepulauan tersebut yang bisa didatangi kapal. Biasanya, ketika hewan mendekat, kami langsung berhenti berlabuh,” papar Krause.

Ia menambahkan, perusahaan telah mewajibkan staf untuk memeriksa area tersebut sebelum berlabuh. Ini dilakukan untuk mencegah serangan beruang kutub.

Baca juga: Cacing Gelang Hidup Kembali Setelah Membeku Selama 40 Ribu Tahun

Beruang kutub sendiri telah dilindungi di Norwegia sejak 1973. Menurut sensus 2015, jumlahnya di Svalbard mencapai  seribu.

Dalam 40 tahun terakhir, ada lima serangan beruang yang fatal yang tercatat di Svalbard.

Paling baru terjadi pada 2011 lalu, ketika seekor beruang menyerang 14 orang yang sedang berlibur di sana. Remaja Inggris berusia 17 tahun meninggal, dan empat lainnya mengalami luka-luka.

78% Daratan di Bumi Jadi Gersang dan Tidak akan Pernah Basah Kembali