Update Terkini Demo 411
Jumat, 4 November 2022
Jumat, 4 November 2022
Sonora.ID – Berikut ulasan selengkapnya mengenai “8 Adab dalam Menuntut Ilmu Menurut Sudut Pandang Agama Islam”.
Menuntut ilmu menjadi salah satu hal yang dianjurkan untuk dilakukan dalam ajaran agama islam.
Bahkan hal ini pernah disinggung secara langsung oleh Rasulullah melalui sebuah hadist, yang berbunyi sebagaimana berikut ini:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim," (HR Ibnu Majah, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir No 3913).
Menuntut ilmu dan menjadi ahli ilmu menjadi salah satu hal yang disukai oleh Allah.
Apalagi ilmu yang bermanfaat pasti akan mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Baca Juga: Ini Adab dan Doa Saat Berhubungan Suami Istri, Sering Diabaikan!
Akan tetapi ada hal yang harus diperhatikan dalam menuntut ilmu yakni mengenai adab dalam menuntutnya.
Dilansir dari Buku Teks Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum karangan Furqon Syarief Hidayatullah yang dipublikasikan Seven Golden Etiwuettes for Seekers Of Knowledge karya Ali Quraya setidaknya ada 8 adab yang harus diperhatikan dalam pelaksaanaan menuntut ilmu.
Apa sajakah kedelapan adab yang dimaksud? Berikut ulasan selengkapnya mengenai hal tersebut:
8 adab mencari ilmu dalam Islam
1. Meluruskan niat (niatus shalihah)
Hal pertamayang berkaitan dengan adat dalam menuntut ilmu adalah niatan dari seseorang itu.
Begitu pentingnya niat dalam menuntut ilmu sampai terus diingatkan oleh Baginada Nabi Muhammad pada sebuah hadist yang berbunyi:
إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ
Artinya: "Sebuah perbuatan dinilai berdasarkan motivasinya (niyyah), dan tiap orang mendapatkan apa yang diniatkan. Mereka yang hijrah karena Allah dan RasulNya maka Allah SWT dan RasulNya akan membalas orang tersebut, namun mereka yang hijrah karena hal yang bersifat duniawi atau wanita yang akan dinikahi maka dia akan mendapatkan hal tersebut." (HR Bukhari dan Muslim).
2. Melakukan yang terbaik (ihsan)
Setelah memiliki niat yang tulus dalam menuntut ilmu maka Anda perlu melakukannya dengan baik dan bersungguh-sungguh.
Hal ini untuk mendapatkan manfaat, rahmat dan juga keberkahan dari ilmu yang tengah Anda gali.
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ
Artinya: "Sungguh Allah SWT telah menetapkan ihsan dalam segala hal. Jika kalian berperang maka lakukanlah yang terbaik. Jika sedang menyembelih hewan maka lakukan juga usaha terbaik. Salah satu dari kalian mengasah pisaunya, sedangkan yang lain menenangkan hewan yang akan disembelih." (HR Tirmidzi).
Baca Juga: 16 Adab Istri Terhadap Suami Menurut Imam Al-Ghazali, Sudah Tahu Belum Bunda?
Tawakal menjadi salah satu adab dalam menuntut ilmu yang dianjurkan dalam agama islam.
Apa itu tawakal? Tawakal adalah sikap percaya penuh kepada Allah SWT atas apa yang kita usahakan.
4. Menaati perintah Allah SWT dan menjauhi laranganNya
Layaknya hidup mencari keberkahan dan pahala baiknya dalam pelaksaan menuntut ilmu juga menerapkan prinsip menaati perintah dan menjauhi laranganNYA.
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Artinya: "Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS An Nisa: 59).
5. Berdoa supaya terhindar dari malas dan kesulitan
Adab lain yang perlu diketahui umat ilam dalam melakukan penuntutan ilmu adalah berdoa.
Selain untuk mendapatkan keberkahan lantaran selalu melibatkan Allah dalam segala Hal, berdoa juga menjadi salah satu cara agar terhindar dari malas.
Adapun doa yang dimaksudkan adalah sebagaimana berikut ini:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
Bacaan latin: Allaahumma inni a`oodhu bika minal-hammi wal-ḥazani wal-`ajzi wal-kasali wal-bukhli wal-jubni wa ḍala`id-dayni wa ghalabatir-rijaal
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari kecemasan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan, sesat dan pengecut, beban hutang dan dari penguasaan manusia."
Baca Juga: 7 Hadits Larangan Marah dan Cara Mengendalikan Marah yang Diajarkan dalam Islam
Baca Doa ini jika menemukan kesulitan dan minta Allah untuk senantiasa membantumu:
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Bacaan latin: Allahumma laa sahla illa maa ja'altahu sahlaa, wa anta taj'alul hazna idza syiita sahlaa
Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali Kau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah."
6. Berprasangka baik pada Allah SWT (husnudhan)
Pada proses menuntut ilmu pasti tidaklah mudah. Maka dari itu untuk senantiasa berprasangka baik adalah hal yang dianjurkan.
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: "Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al Baqarah: 216).
7. Mengamalkan ilmu yang dimiliki (al-amalu fil 'ilmi)
Jika telah dirasa mampu untuk memahami ilmu yang didapatkannya baiknya untuk mengimplementasikannya kedalam kehidupan sehariu-hari.
Hal ini sebagaimana yang tertera pada sebuah hadist yang membahas mengenai pengamalan ilmu yang didapatkan.
Allah sangat menyukai hambanya yang senantiasa mau berbagai ilmu yang dimilikinya kepada sesamanya.
"Celakalah orang yang tidak berilmu, dan celaka (pula) orang yang berilmu namun tidak mengamalkannya," (HR Abu Nu'im).
Terakhir yang termasuk dalam adab mencari ilmu dalam Islam adalah banyak bertanya seputar ilmu yang tidak dapat dipahami olehnya.
Ayat Al Quran sendiri mengisyaratkan bahwa bertanya dianjurkan bagi yang tidak mengetahui saat menuntut ilmu.
Allah berfirman dalam surat An Nahl ayat 43,
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: "maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui."
Baca Juga: 12 Adab Membaca Al Quran Sesuai Ajaran Islam, Perlu Diketahui Umat Muslim!
Baca artikel update lainnya dari Sonora.ID di Google News.
15 Desember 2024 22:33 WIB
15 Desember 2024 21:23 WIB
15 Desember 2024 21:00 WIB
15 Desember 2024 21:00 WIB
%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <>/Metadata 258 0 R/ViewerPreferences 259 0 R>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 14 0 R 15 0 R 30 0 R 31 0 R 32 0 R] /MediaBox[ 0 0 595.4 841.8] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœÍ=ksã6’ߧjþ¿�´5æ ‚ÙÔÔyÉ:³óÈÎd÷ª’ý Ûɱ-zmiæüïÝx“€¬˜dêò�%@7ºýB“|~|»½ø²8Ûfßÿüx»]œ—çÙ¯Ï_¶Ûm{ýïçŸïo–Ï?.V›Åö¢Ý<ÿ´;ÝBÓm»]Þ¾x‘½|ý*ûÏÓ'Ï9²’çüaEÞ°ŒðìvùôÉ¿þ’mž>9¨ÓËÏOŸ<ÿ�d„eŸ¿<}B²BþK2Q© Žÿ|-;ýø©ÎVwOŸÙ ýëǧO~�ý4?â³_æõìó£jöþxÎfŸÕ³l~TÎ>Λٛù›½=?¢³“y5{ oaÐñœÏÞgðíõ±lS_ßÊÞCçO0îÍœ5{?'lö£†“ÿS~ù ¯ ÿî Ç%~¾ÿ ³¼û0'Tá–Íÿ�}þéé“7rá?#RY°¼b>‘�6š$Õˆ€H‘“$ 1WDØ@Ÿ�%[þdV\¢¥#Â$¯«Ãù3þ÷Ün§—ï^e…œ�ÉOFJø,hv+§(E�Wræ"§rfV#f´ÎR_þòôIöæn*ÓS!¯{È— Ë™íA«¼t=`¦ƒ&IQ@Ïí(@€( —SMöùì×éQãÑ@+Ò䵈푽Gp –“\8°U.,=íËxCzXŸüGˆšJ¼ªFR6%Ñ=÷.¡.ôC%çP?k̲çAQ¿{uò:+œö-�Œ�Äu“+y“I"šKäjBsÁ²3P¨'׋ղÉ^·YqÀŽÂœR:ð;-K)áq¸•È©�ÛdeM�þ5)s&<¸í ð§›ÅƦÏÿ¾Ø¬²Ùrsô˧¹·ê?£2à)i^H*H'u�G¥½XÊÿÏAC· ·¯ a6¨±ßlçåìB^¾”úg�MçRëã7ÕãÇ ÕtŠMï`¾�lÛÙn0ÍN¶Àßìæ¿’}®wh2ìŒÐ†_®'9 ””挦pfîîjN4×£‚®P¯$@Y%íƒâ£ƒJ)CHIL‘ðZäõÄØ—ÓaÏ+`Á¤ØWÓa_‘¼™{>ö4ÀžVeNëŒ3´v]ìÑíÅ}}+ý×»‹A›[„€kÐò\ö�Àí» C–(@Š¯ð8àxí L/a½à¦£ŸøNzŒ භ‹—Î$*$µô¾c: �ì•Ô‘̘¼Õƒå�fuÈ‹¢È¹�>E .sˆxAO‘Çñ±¤"gìaFÒH9í¶W ŸÜm'Ãc¦$úÒ·}Ø·ˆþð )‰¾üK¦F”¨©ëµAðRU<—c»ØÃÁÀ)äüﶷðg� AMWoÊ@9ý]>†_Ÿ`hÉ@M&âHî¹²£z˜¤ yASÐ'u£ E·%ú™ò©ŽšÙõRBÞìà÷ù�4hÎð²3\�Ö£zŒì£œãÍïùy~¡¢Uy �Ÿ�Íeè‚ÁŠl•~Ž`I�#¾aZ�Ï~Ç öœ¦M.gÖSG8‚Àâ¸nqò(¢n… ƽq,*x~žãzȉS…,zrlÇnKôðmv¹Àߣ ŠSÚÄöÎ=¸›¬ 0¬ÙlmœÍÝ�F›#nLÄ‚½|¼%Þéó<Ò\ÿj���Hi&A*+""%Ö—Š�¼^©FÃÈÖRóæÜD¤7š¬à5fjÄ"DM±:s[ÒÃ�Ë¥Äÿti‘ÄUàh3æÎDj·¸Ú#*4;'áá±ýt³0䶄ìäêÎ-!l<¨¯_â¶ÿšY3û$»ýë3Ð1Gq$³_æ\ÓwÔ%6^Bà™ŽLÀ�=f÷À¥›%Ê÷f„%V@,#$L¸¢8™�¤g¨’ãu·Éü =��‚Œ|TJÀÌ�K„çGä_Yc4Á?ƒe«×}Fùœ@º¤½húû÷ Õž/q+Žl¤šœÒìi�”ôÕ‹ä²�P Ñ9‚ù"³ ‚&�‚¼dµÆ…\ åJåÑ,ÄcÈ” ƒfì-^£¿* K¡`Ò/0›ÑIˆ¡ÒÓÞ’N<.te‡�V°+oŒF4kRŠ¿~E4Îwni=b�/¨¥hò*!¨!3p¹¬(bž4ÛÏÁ)I¸|¾´¦ÏhV¨ï¸ÌSÝšH „y]ßÐ6‡Bu…�&¤!è“%h8é†+!“m¶�Ïó Ê€…1Ñ#¶‹"î©—3ì™@kËé®}߃1î-“ö‘–¼çÃ87Öîr˜Áª”+cá˜NU]ß ZF5´W&[¼Ö=�§|:nÒ31 ‚t”så�ÆÉó°@ÁmçÂx8@5çêõ ¸ìÓÛP|ià4æ=§£0ëµd½(?ëŸtÙ¤×à¹l²÷È¡%u.Djqµ–ÛX™<ȱÃÞ]§-Ükë…?ä÷ù>ö¾ÜÙ™lOÅ|;æ‹çøuu|ð9ˆ°:§©�ÝíiÙÎi©IDlòH€Bfq@GXy�£ºk"ç4�Áo³ XÁôE”cï)(ûÅí½öbdüu»¼›Kox‡&ä貕 ‚@z#A<ŒËÑ$ÍŽ�>W:@5'<}*:1hÉ»ÎFÄ¥MÒô¬=#[ïíဠä¸�EÄL Ï¿Ý@y‡ÂqHÈ?«ò¦Gwk'Nw ‰jì/µƒ°±>˜³®†â²“·®K¯Y\yÒ÷;Œ"w£ªZ&PÕFç‡ï¼ìD¹W�P„Œs券HÃˉtt—œiæ™j†S¦Ð?•Í@ ©m>€s_ ÏŒ_k�—Ä립�©vW†òvA›;/ÚŸ@d ^¯GU›Èr6BmºÞ.DZ*Ërg–€±ÙCÙéƒuRð’‰ä•Ð% 7b‰®øzaJÍæNuQZoà²pá�U2ke?ÿ¦øPr§rp…À¼RªÐö*”ÓWg)ÑѼ|æ–ó»ìUy‹T¤Û(¬<�‘•aéiŒú[%BbØùýPNŠ \�>øfÎþÕ 0®“ _B7ÁS,�ÀÈØ/TüÂM1¶æ xÌ6ð®#du¯Ñ@êÄ×Ù¿µµB�„dô8/Ò‰×KåÇçÅÚ¹ñnÚË)Éä˜þ�×�fÙãá•]x Sõ1xߤ /¸üÃüÚȯâÕ‹ò{ Œ½�®54¼ªñZ%¿Ö¼ Uñ∄\¼8‚ŽÕkõ7>À ív® VUø}Èì¯Î®�¨åè_¬zùâ(\9¶ÓËéÔB·9~!䟗•Ç*áMèzE p‹f#USˆ‡‡ ÁC�‘ôÒý õ‹�7æâ#ruìO®q–ãj=ÎqÚï&ë÷{�te*š"”¨…N°aÍIbÃô@Âêh¤)›×&ÂÑ>…QÚB—¤Ö�óc‚B' †Ý/Tºß±ÚÖ¨¨Ì»; ’—¬©sù�Ð^"z»!Ú§ê¥%jùˆ(1ƒSáÖ�¯¸iFÍŒð¼N àÎ>€.‡ÓaÅ¥�¤e7ôSnn/`¤òé¬mÛh–Y£F§9¤b\äýrûËÖOBÛ(u©3[�°¾+üèÖ!ÒúZçDRÒÅ3oºEÿÁÓ+ÜCŠ "ª ÄãK7# )q@jgîIé±ü#Lß—_ûÔŽœª’ôéü‘Íx¤Ž80ybœkåjL hUKƒØ<‘—d×ÌL¢9¼†fµV”©u{{ÝIéN±SÒ�Ù¡ÅóÆr“Ö–ÍŸ´¶Dq]YÒ�œ2ëÍ8¿nz †âypÞ÷‹Ñ‹Ÿì| ïûîzoa
Download TribunX untuk Android & iOS
Oleh : Muh Razak Kasim
Mempertahankan dan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seutuhnya. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945. Menjunjung Tinggi Kebhinekaan dalam Berbangsa (Wawasan Kebangsaan).
Itu harga mati bagi pengunjuk rasa damai “Demo 411” saat melakukan aksi menuntut keadilan penistaan agama. Bukan hanya yang terlibat Demo 411, namun seluruh rakyat Indonesia wajib mempertahankan dan membela NKRI, baik ancaman dari dalam maupun luar negeri. NKRI sudah harga mati bagi rakyat Indonesia.
Unjuk rasa damai yang digelar pada tanggal 4 November 2017 “ Demo 411” usai salat Jum’at menyuarakan keadialan dan menolak Teroris atau ISIS, Radikalisme dan Komunisme. Mengharamkan isu SARA (Konflik Suku, Antar Ras dan Agama), dan tak ingin dikaitkan Pilkada DKI Jakarta serta demo bayaran. Tentu saja, demikian yang diharapkan, tidak ditunggangi oleh pialang politik dengan ambil untung dibalik aksi demo damai itu, tidak mengundang opini publik dan saling serang dan tuduh sama lain yang tidak mencerminkan keBhinnekaan.
Aksi Demo di Jakarta oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI menjalar ke daerah diantaranya aksi demo damai di Makassar, Sulawesi Selatan.
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI tentang penistaan agama, diharapkan mendukung stabilitas keamanan, hukum dan Politik, demi kegiatan pembangunan yang berkelanjutan guna mewujudkan kesejahteraan rakyat. Gerakan yang dilakukan oleh pedemo 411 mengusung aksi damai. Artinya mereka unjuk rasa tanpa niat jahat dan sikap anarkis. Itu terbukti dengan pendekatan yang diupayakan oleh aparat Polri dan TNI. Tak ada peluruh yang dimuntahkan dari moncong senjata laras panjang oleh aparat.
Unjuk rasa di Makassar, yang diikuti puluhan ribu umat muslim usai salat Jum’at yang bergerak dari Al Markas menuju kantor Gubernur untuk menyampaikan tuntutannya. Tuntutan pengunjukrasa bersambut saat tiba di kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Pengunjukrasa langsung disambut Gubernur Sulsel, H.Syarul Yasin Limpo dan naik keatas mobil dengan suara serak bertaqbir, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar dan disambut pengunjukrasa dengan takbir pula.
Kehadiran Syahrul Yasin Limpo yang akrab disapa “Komandan” mendinginkan suasana demo. SYL pun berorasi. Dalam orasi, SYL minta agar tetap menjaga NKRI, menolak radikalisme dan komunisme. Rakyat Sulsel santun. Usai SYL orasi, pengunjukrasa pun bubar dan kembali ke rumahnya masing-masing.
Sekadar mengingatkan, HB Jassin dengan cerpennya ‘Langit Makin Mendung,’ 1968, Arswendo Atmowiloto - penulis yang dijeboloskan penjara karena survei tabloid Monitor, 1990. Lia Aminudin, atau Lia Eden - mengaku sebagai imam Mahdi dan mendapat wahyu dari malaikat Jibril, 2006. Ahmad Musadeq-penistaan agama dan perbuatan makar. Musadeq ditangkap lantaran mengaku sebagai nabi. Bukan saja itu, Kejadian sekitar tahun 1993 atau 1994, dalam suatu diskusi Permadi diduga menistakan agama, lalu ditangkap dan dipenjara dengan hukuman 7 bulan penjara. Permadi minta diperlakukan hal yang sama terhadap penista agama saat diskusi publik dengan tema “ Akankah Ahok di penjara ?” di kantor Sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam, Senin November 2016, (Viva.co.id).
Petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terkait dugaan penistaan agama menyangkut ucapannya soal surat Al Maidah 51 pada September lalu di Pulau Seribu, proses penanganannya dinilai lain, tidak seperti penista agama lainnya, meskipun pihak aparat penegak hukum tetap melakukan proses hukum. Keyakinan itupun diamani Ketua Umum FPI, Rizieq Shihab kalau Ahok tersangka saat gelar perkara di Mabes Polri.
Gubernur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama oleh Bareskrim Mabes Polri, pada keterangan pers di Rupatama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 16 November 2016.
Walau Basuki Tjahaja Purnama- Ahok dinyakan tersangka, namun Ahok tidak ditahan.
Lantas, akankah kasus penistaan agama yang dituntut oleh pengunjukrasa, ‘Demo 411’ memenuhi unsur keadilan. Tentu saja, penegak hukumlah yang harus menjawab itu.
Bila merujuk kasus sebelumnya, Ahok akan dijerat hukuman penjara. Kalau penanganan kasus Ahok tidak memenuhi unsur keadilan sebagaimana apa yang disuarakan umat muslim dinegeri yang dihuni mayoritas muslim, tentu menjadi tantangan bagi penegak hukum agar tidak diintervensi dan ditekan dari manapun, memang seharusnya demikian.
Setiap insan, bila diperlakukan tidak adil, akan melakukan tindakan yang tidak sepatutnya ditiru. Apalagi, bila menyangkut dengan akidah. Reaksinya sungguh luar biasa. Aksi Demo 411, telah mencerminkan aksi damai yang patut diapresiasi. Ratusan umat muslim dari penjuruh tanah air bergabung di ibu kota Negara berunjukrasa menuntut Ahok ditangkap dengan aksi damai tanpa anarkis.
Apa yang bisa dipetik, seandainya demo 411 berujung anarkis. Kasus penistaan agama dapat memenuhi unsur keadilan tanpa “menggadaikan” profesi sebagai penegakan hukum dinegara hukum ini.
Rakyat tetap percaya kepada aparat penegak hukum di negeri ini. Polisi akan melakukan upaya penegakan hukum dengan professional tanpa intervensi. Itulah yang dilakoni polisi kita. Rakyat harus percaya kepada Polisi dalam menegakkan hukum.Semoga semua pihak percaya akan penegakan hukum yang adil dan kita yakin polisi bekerja professional. Semua pihak, tetap menjaga mulutnya dan tidak membuat gaduh di NKRI ini, dan menanti proses hukum yang berjalan sehingga tidak ada yang merasa “ menang atau kalah” dalam penegakan hukum. Wassalam.***