Sejarah Uang Pada Bangsa Yunani
Bangsa Yunani menjadikan emas dan perak batangan sebagai komoditas dalam bertransaksi, sampai masa dimulainya pencetakan uang sekitar tahun 406 SM.
Pada Masa Orde Baru
Pada masa ini, uang yang diterbitkan adalah seri Sudirman. Terdiri atas pecahan Rp1.00, Rp2½.00, Rp5.00, Rp10.00, Rp25.00, Rp50.00, Rp100.00, Rp500.00, Rp1.000 Rp5.000 dan Rp10.000.
Uang terbitan masa orde baru ini ditandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia, Radius Prawiro dan Direktur Bank Indonesia, Suksmo B Martokoesoemo. Namun, pada tanggal 23 Agustus 1971, justru terjadi devaluasi mata uang Rupiah sebesar 10%. Hal tersebut mengakibatkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS naik, yang awalnya Rp378.00 menjadi Rp415.00.
Pada tahun 1975, terdapat seri baru yang dirilis dan diedarkan di masyarakat Indonesia. Yakni nominal Rp1.000 dengan gambar Pangeran Diponegoro, nominal Rp5.000 dengan gambar nelayan, dan nominal Rp10.000 dengan gambar relief Candi Borobudur.
Masing-masing dari seri baru tersebut ditandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia, Rachmat Saleh dan Direktur Bank Indonesia, Suksmo B Martokoesoemo.
Pada tahun ini, seri baru dari mata uang Rupiah mulai dicetak dan diedarkan lagi, yakni berupa:
Pada tahun ini, terbit seri terbaru yakni dengan nominal Rp50.000 dengan gambar Presiden Soeharto. Bahan yang digunakan dalam mencetak uang tersebut adalah plastik polymer dengan pengaman “Holografis” Soeharto, bukan watermark yang biasa digunakan.
Sejarah Uang pada Bangsa Mesir Kuno
Zaman Mesir Kuno itu terbagi menjadi dua fase yakni Kerajaan Mesir Lama (3000 SM) dan Kerajaan Mesir Pertengahan (2160-1788 SM). Pada kala itu, yang dijadikan sebagai alat tukar adalah emas.
Sejumlah suku di pedalaman telah mengenal emas menjadikannya sebagai alat budaya, khususnya sebagai perlengkapan persembahan spiritual kuno. Bahkan, mereka juga memakamkan Raja Tutankhamen dalam sebuah peti emas.
Sejarah Uang di Berbagai Bangsa
Saat ini kita tengah membicarakan tentang sejarah uang, maka tidak afdol rasanya apabila tidak membahas sejarah uang yang ada di berbagai bangsa di dunia. Yuk simak ulasan berikut!
Perkembangan Uang di Indonesia
Perkembangan sejarah uang di Indonesia dimulai pada tahun 800. Selanjutnya, perkembangan ini terbagi menjadi beberapa era. Nah berikut penjelasannya!
Pada masa tersebut, transaksi jual beli masih banyak dilakukan dengan menggunakan emas dan perak. Produksi koin pertama bahkan berasal dari Dinasti Syailendra (Kerajaan Mataram) pada abad ke-9 hingga ke-12.
Selain itu, masyarakat juga menggunakan manik-manik sebagai alat tukar. Manik-manik ini diproduksi oleh Kerajaan Sriwijaya di Sumatera dan akhirnya menyebar ke seluruh penjuru Indonesia. Kemudian, pada akhir abad ke-13, Kerajaan Majapahit yang kala itu menerima kedatangan pedagang China, menjadikan koin tembaga sebagai alat tukar pada masa itu.
Pada tahun ini, orang-orang Eropa mulai berdatangan ke Indonesia dan membawa mata uang masing-masing terutama dalam bidang perdagangan. Hal tersebut menjadikan masyarakat Indonesia juga banyak menggunakan mata uang bangsa kolonial ini.
Kemudian, pada tahun 1752, muncullah uang kertas pertama berkat pembentukan De Bank Courant dan Bank van Leening. Setelah VOC bangkrut, akhirnya Republik Batavia mengeluarkan mata uang sendiri dan membuat koin gulden perak pada tahun 1802.
Pada kala itu adalah masa penjajahan Jepang. Terutama pada tahun 1942, Jepang berhasil menginvasi pemerintahan Hindia Belanda dan mengambil alih seluruh negeri. Hal tersebut menjadikan Jepang membawa mata uangnya sendiri lalu membubarkan bank-bank bentukan Indonesia, termasuk De Javasche Bank.
Setelah pembubaran tersebut, Jepang menerbitkan uang kertas yang dikeluarkan oleh pihak bank Jepang, yakni De Japansche Regeering dan menjadi alat pembayaran yang sah sejak saat itu.
Kemudian pada tahun 1944, Jepang mengeluarkan uang yang dicetak dalam Bahasa Indonesia. Stok uang tersebut tetap dipakai oleh pemerintahan Indonesia sampai tahun 1946.
Pada tahun ini, Indonesia sudah merdeka dan pemerintah pun dapat mencetak mata uang sendiri, dengan menerbitkan ORI atau Oeang Repoeblik Indonesia. Namun, karena saat itu juga negara masih dalam keadaan kacau, akhirnya peredaran ORI menjadi tersendat.
Bentuk fisik ORI pada masa itu sangat sederhana, kualitasnya juga tidak bagus, bahkan sistem pengamanannya masih berupa serat halus biasa. Nah, dalam peredarannya, ORI terbagi atas beberapa penerbitan.
Oeang Repoeblik Indonesia ini pertama kali diedarkan secara resmi pada 30 Oktober 1946. Pecahan uangnya terdiri atas 1 sen, 5 sen, 10 sen, ½ rupiah, Rp1.00, Rp5.00, Rp10.00, dan Rp100.00
Penerbitan ORI selanjutnya justru hanya memiliki empat pecahan saja, yaitu Rp5.00, Rp10.00, Rp25.00, dan Rp100.00.
Untuk penerbitan ini, seluruh mata uangnya memiliki latar tempat dan tanggal berupa Djokjakarta, 1 Djanuari 1945, yang ditandatangani oleh Sjafruddin Prawiranegara.
Selanjutnya, pada ORI III mulai bertambah jumlah pecahannya menjadi tujuh jenis, yakni ½ rupiah hingga Rp250.00. Pada era ini juga ada sebuah pecahan langka yaitu seri Rp100 Maramis.
Pada seri ORI IV ini, terdapata pecahan baru yakni Rp75.00, Rp100.00 dan Rp400.00. Bahkan ada juga salah satu terbitan uang terbaik, terlangka, sekaligus termahal dengan nominal Rp600.00.
Sejarah Munculnya Uang
Macam-macam binatang buas yang pertama dan ada di Indonesia adalah Komodo. Dikenal secara ilmiah sebagai Varanus komodoensis, Komodo adalah kadal terbesar di dunia. Beberapa komodo terbesar berukuran lebih dari 3 meter (10 kaki) panjangnya dan beratnya sekitar 158 kilogram.
Tetapi umumnya panjangnya berkisar antara 1,5 hingga 2,6 meter dan beratnya 68 hingga 113 kilogram. Komodo juga bisa berjalan dengan kecepatan 25 km per jam.
Komodo berasal dari Indonesia, khususnya spesies ini dilindungi, karena mereka rentan punah. Tetapi, saat datang untuk melihat komodo, manusia juga harus diberi perlindungan. Karena makhluk ini merupakan makhluk paling berbahaya di dunia dengan cakar dan rahang yang kuat, gigi yang tajam, dan sisik yang tebal bak berlapis baja.
Makanan komodo berkisar dari mangsa besar seperti kerbau hingga ular, burung, mamalia kecil, dan bangkai. Sementara komodo tidak benar-benar menyerang manusia hanya karena mereka tidak bersentuhan dengan mereka, mulut mereka memiliki racun yang terdiri dari protein beracun.
Satu gigitan dari komodo dapat menyebabkan infeksi serius dan bahkan mengarah pada kemungkinan mengamputasi area yang terinfeksi.
Timnas Indonesia menang 2-0 atas Arab Saudi pada pertandingan lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Selasa (19/11) malam. Ini menjadi kemenangan pertama Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Setelah tiga kali meraih hasil imbang beruntun, lalu kalah di dua laga terakhir berturut-turut Indonesia akhirnya berhasil meraih kemenangan pertama di Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kepastian itu didapat usai Indonesia menang 2-0 atas Arab Saudi. Dua gol kemenangan Indonesia atas Arab Saudi diborong Marselino Ferdinan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenangan ini membuat posisi Indonesia di klasemen Grup C langsung melesat. Indonesia yang berada di posisi juru kunci naik ke peringkat ketiga klasemen Grup C menggeser Arab Saudi.
Jay Idzes dan kawan-kawan saat ini mengemas enam poin dari enam pertandingan yang telah dijalani.
Sebaliknya, kekalahan dari Indonesia membuat Arab Saudi turun ke posisi keempat klasemen Grup C dengan mengantongi enam poin dari enam pertandingan yang dijalani.
Kemenangan atas Arab Saudi sekaligus menjaga peluang Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 baik lolos langsung dengan finis di posisi dua teratas Grup C, maupun lolos ke ronde keempat dengan finis di peringkat ketiga dan keempat pada klasemen akhir Grup C nanti.
Kini Indonesia masih memiliki empat pertandingan lagi di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Indonesia akan menghadapi Australia pada 20 Maret di Australia. Kemudian Indonesia akan menjamu Bahrain pada 25 Maret di Stadion GBK.
Lalu Indonesia akan menjamu China di GBK pada 5 Juni. Terakhir, Indonesia akan bertandang ke Jepang pada 10 Juni 2025 mendatang.
Sejarah Uang – Grameds pasti sudah tidak asing dengan keberadaan uang. Yap, uang berapapun nominalnya itu, telah menjadi alat dalam sistem transaksi jual beli yang dilakukan antar manusia. Seseorang tidak mungkin mendapatkan uang dari usahanya sendiri saja, sebab manusia adalah makhluk sosial, maka dalam memperoleh uang pun juga diiringi dengan interaksi bersama manusia lain.
Berbicara mengenai sejarah uang, pasti Grameds tahu bahwa sebelum uang itu ada, orang-orang pada zaman dahulu menggunakan sistem barter untuk proses transaksi jual beli ini. Meskipun sebenarnya, sistem barter ini masih banyak dilakukan terutama di pedesaan, dengan saling menukarkan bahan-bahan sembako dan berbagai jenis sayuran.
Keberadaan uang saat ini ternyata sudah berkembang lho seiring dengan perkembangan zaman. Tak jarang, masyarakat sudah banyak yang beralih ke dompet digital yang tentu saja uang di dalamnya berbentuk digital.
Lalu, bagaimana sih sejarah uang itu? Mengapa sistem barter digantikan begitu saja oleh uang sebagai alat transaksi jual beli? Apa yang dimaksud dengan uang digital?
Nah, supaya Grameds memahami akan hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!
Sejarah Uang Pada Bangsa Persia
Pada bangsa Persia, mereka mengadopsi percetakan uang dari bangsa Lydia setelah melakukan upaya penyerangan terhadap Kerajaan Lydia di tahun 546 SM. Awalnya, uang dicetak dalam bentuk persegi empat, kemudian mereka mengubahnya menjadi bentuk bundar dan di atasnya diukir gambar tempat peribadatan.
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Sejarah Uang
Apakah Sobat Shopee pernah bermain sepak bola? Bola basket? atau Voli? Ya, itu adalah beberapa contoh permainan bola besar yang sering dimainkan di seluruh dunia.
Mengutip dari sumber terpercaya, permainan bola besar adalah salah satu cabang olahraga yang dilakukan secara berkelompok. Alat utama yang digunakan adalah bola berdiameter lebih dari 50 cm.
Rata-rata, permainan ini membutuhkan tenaga yang ekstra dan kekuatan fisik yang baik. Lantas, apa saja sih beberapa yang paling sering dimainkan di seluruh dunia?
Baca Juga: 12 Teknik Dasar Bola Voli yang Harus Diketahui Pemula
Permainan Bola Besar Terpopuler
Contoh permainan bola besar sepak bola sangat populer karena memang mudah dan murah untuk dimainkan. Peraturan dasar sepak bola mudah dipahami, sehingga orang yang baru mengenal sepak bola juga bisa mengerti cara permainannya.
Selain itu, permainan sepak bola tidak memerlukan peralatan yang terlalu banyak atau mahal dan bisa dimainkan di berbagai tempat yang lapang. Sepak bola juga menggunakan taktik bagus dan harus sportif. Maka dari itu, banyak orang yang gemar bermain sepak bola.
Futsal bisa dibilang mirip dengan sepak bola. Sistem permainannya lebih sederhana dibandingkan sepak bola, yakni hanya melibatkan 5 orang. Selain itu, futsal biasanya hanya memerlukan ruangan indoor dan memiliki luas yang lebih kecil.
Berbagai macam negara, terutama Indonesia, permainan bola besar futsal lebih digemari karena lapangan futsal biasanya lebih terjangkau. Tak hanya itu, ada banyak event atau lomba futsal antar sekolah yang juga diselenggarakan.
Seperti olahraga fisik pada umumnya, basket adalah olahraga yang baik untuk dimainkan demi kebugaran tubuh. Aktivitas seperti handling bola dan dribbling, dapat meningkatkan keterampilan motorik kamu, lho.
Bermain basket juga dapat membantu kamu meningkatkan keterampilan koordinasi tangan dengan mata karena pemain harus bekerja dengan tangan, kaki, dan mata dalam koordinasi yang erat.
Baca Juga: Sejarah Terbentuknya Perbasi, Induk Organisasi Bola Basket di Indonesia
Olahraga voli sangat cepat berkembang. Hal ini karena sangat mudah dimainkan, tidak memerlukan lapangan yang luas dan bisa dimainkan di lapangan terbuka maupun lapangan tertutup.
Seperti basket, bermain bola voli menawarkan manfaat seperti meningkatkan kekuatan otot dan tulang. Terutama otot bagian lengan atas dan bahu. Bermain bola voli juga dapat menguatkan tulang kaki karena gerakan berulang menyangga beban tubuh.
Selanjutnya adalah rugby. Berbeda dari sepak bola, rugby memperbolehkan pemain untuk menyepak, melontar, dan mempertahankan bola menggunakan tangan untuk bisa meraih skor sebanyak-banyaknya.
Sayangnya, rugby kurang diminati di Indonesia. Beberapa penyebab olahraga ini masih kalah pamor dengan olahraga lain adalah masyarakat belum terlalu paham dengan olahraga rugby, serta akademi rugby di Indonesia jumlahnya masih sedikit.
Sepak takraw adalah salah satu cabang olahraga yang memadukan setidaknya dua teknik olahraga populer, yakni voli dan sepak bola. Jika kamu bosan dengan voli dan sepak bola, sepak takraw bisa kamu coba mainkan.
Namun, kamu tentu harus belajar teknik-teknik dasar bermain sepak takraw lebih dalam. Pasalnya, seorang pemain akan melakukan gerakan akrobatik, baik saat melakukan servis, bertahan, atau menyerang dengan menggunakan kaki, bukan tangan.
Polo air merupakan salah satu permainan bola besar yang memadukan renang, bola basket, dan sepak bola. Sesuai dengan namanya, polo air adalah permainan bola yang dilakukan di dalam air dan dimainkan secara beregu.
Bowling adalah jenis olahraga yang kegiatannya hanya menggelindingkan bola bowling dengan menggunakan satu tangan hingga mengenai pin segitiga yang berjumlah sepuluh buah.
Walaupun terdengar sederhana, kamu tentu tidak bole sembarangan menggelindingkan bola bowling begitu saja. Kalau sembarangan, bisa-bisa bola akan menggelinding ke samping papan dan kamu tidak mendapatkan poin.
Baca Juga: Sejarah Permainan Bulutangkis, Penyumbang Medali Olimpiade Terbanyak untuk Indonesia